Perkataan Yesus Yang Sulit

5.

Yesus Menggenapi Atau Membatalkan Taurat.

Teacher“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Matius 5:17)

Ayat pada Matius 5:17 ini menyatakan bahwa Yesus datang untuk menggenapi hukum Taurat dan bukan untuk meniadakannya seperti apa yang ditangkap oleh orang-orang Yahudi pada saat itu. Pertanyaannya bagi kita, apakah setelah digenapi maka hukum Taurat menjadi batal atau tidak perlu lagi kita jalankan. Anggapan banyak orang adalah hukum Taurat adalah masa lalu, tidak perlu diikuti lagi, itu adalah Perjanjian Lama. Tidak heran jika masih ada orang Kristen yang merasa “alergi” jika mendengar ayat-ayat dari Perjanjian Lama dikemukakan sebagai alasan atau jawaban bagi pertanyaannya. Mereka akan minta, “Mana ayatnya di Perjanjian Baru?”

Apalagi, ketika mereka membaca ayat dalam Efesus 2:14-15 yang berbunyi, “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera.” Ayat ini selalu menjadi pembenaran bagi mereka yang mengatakan bahwa hukum Taurat sudah tidak perlu dipakai lagi karena sudah digenapi oleh Yesus.

Lalu bagaimana dengan perkataan Yesus selanjutnya di dalam Matius 5:18-19, “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.”

Atau ayat dalam Lukas 16:17, “Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.” Sebenarnya, semua perkataan Yesus di atas mudah dipahami. Ia tidak datang untuk membatalkan hukum Taurat tetapi untuk menggenapinya. Ia tidak pernah membatalkan hukum Taurat sama sekali! Sebaliknya, yang perlu dipahami adalah pernyataan Rasul Paulus di dalam Efesus 2:14-15 itu. Taurat dan perseteruan apa yang telah dibatalkan oleh kedatangan Tuhan Yesus?

Yang perlu kita pahami adalah bahwa Taurat itu ada Taurat yang tertulis seperti yang kita pahami sekarang ini, tetapi juga ada Taurat lisan. Rasul Paulus mengibaratkan Taurat lisan itu sebagai tembok atau pagar yang berada di sekeliling Taurat, yang telah memisahkan orang-orang Yahudi dengan bangsa-bangsa lain. Dan orang-orang Farisi inilah yang telah membangunnya.

Torah tertulis dengan jelas menentang pendirian tembok pembatas antara orang Yahudi dengan orang-orang asing, bahkan sebaliknya, orang-orang Yahudi harus memberkati orang-orang asing.

“Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.” (Keluaran 22:21)

“Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.” (Imamat 19:33-34)

Bahkan di dalam Yesaya 56:1-8 menyatakan dengan tegas bahwa Tuhan menerima orang-orang asing di gunung-Nya yang kudus. “Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56:6-7)

Sebaliknya, Taurat lisan yang dibuat oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menyatakan bahwa jika orang-orang Yahudi kontak langsung dengan orang-orang non-Yahudi, maka orang-orang Yahudi tersebut menjadi najis. Juga orang-orang Yahudi tidak boleh datang ke rumah orang-orang non-Yahudi, bahkan menjadi najis jika terkena dengan harta benda mereka. Jadi, Taurat lisan inilah yang menjadi tembok pemisah antara orang-orang Yahudi dan orang-orang non-Yahudi.

Kedatangan Yesus adalah untuk menebus semua manusia, tidak memandang asal suku dan budaya mereka. Sejauh seseorang mau mempercayai kematian Yesus di kayu salib adalah kematian untuk menebus hukuman dosa-dosa yang telah diperbuatnya, dan ia mau hidup seturut dengan kebenaran yang tertulis di dalam Alkitab, maka dia diangkat menjadi anak Tuhan. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” (Yohanes 1:12) Dengan demikian, di dalam Yesus, entahkah dia orang Yahudi ataupun non-Yahudi, semuanya diangkat menjadi anak-anak Tuhan. Tidak ada perbedaan lagi. “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.” (Roma 10:12). Orang-orang Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya kepada Yesus, sudah menjadi manusia yang baru, menjadi satu saudara di dalam Yesus.

Dengan demikian, kedatangan dan kematian Yesus sudah menjadikan semua bangsa menjadi satu di dalam-Nya dan tidak ada tembok pemisah lagi, khususnya dengan orng-orang Yahudi menurut Taurat lisan mereka.

“Ia datang dan memberitakan dalam sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”, karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” (Efesus 2:17-19)

Sumber: Buku Renungan Manna Sorgawi – Edisi Februari 2013, No. 179 Tahun XV

Tagged with: ,
Posted in Pelajaran Khusus, Resources

Firman Tuhan Hari Ini

[19] Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. [20] Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. (Filipi 4:19-20 TB)

Word Of The Day

[19] And my God will meet all your needs according to his glorious riches in Christ Jesus. [20] To our God and Father be glory for ever and ever. Amen. (Philippians 4:19-20 NIV)

Congregations

Hong Kong Skyline
Macao Tower
Yuen Long