Persahabatan yang Sehat Menurut Pola Alkitab

PENGIKATAN JANJI

Kita tidak tahu detail janji apa yang diucapkan oleh Yonatan dan Daud, tetapi paling tidak mereka berjanji untuk saling setia satu terhadap yang lain, saling mengasihi dan saling menolong. Jika memungkinkan selalu bersama-sama di dalam suka dan duka. Saling setia artinya tidak mengkhianati persahabatan mereka, tidak berlaku lain di mulut lain di hati dan lain pula di tindakan. Saling mengasihi bukan seperti kasih antara pria dan wanita di dalam hubungan pernikahan, tetapi kasih sejati antara sesama. Mungkin mereka mengikat janji untuk saling tolong dan saling topang sekalipun hal itu bukan merupakan hal yang mudah, tetapi demikianlah dua orang sahabat harus saling tolong dan topang. Firman Tuhan dalam Efesus 4:2 berkata, “Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

Yesus berjanji kepada kita untuk selalu ada bersama kita dan tidak pernah akan meninggalkan kita. “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. … Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 18:20; 28:20b)

Ketika murid-murid berada di dalam kebingungan dan ketakutan, Yesus hadir di tengah-tengah mereka (Matius 28:9; Markus 16:12-14; Lukas 24:15, 36; Yohanes 20:26).

Contoh sahabat yang tidak baik yang tidak mempunyai komitmen adalah Yudas. Bukannya ia menjadi sahabat Yesus, malah ia menjadi pengkhianat sekalipun ia sudah berjalan bersama, tidur bersama, diusir bersama, kehujanan bersama, kehausan bersama, namun akhirnya ia menjual Yesus hanya untuk 30 keping perak. “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.” (Mazmur 41:10, mengangkat tumit = mengkhianati).

Sebaliknya, Yesus menunjukkan persahabatan sejati, yang tetap setia sekalipun murid-muridNya dan kita sekalian tidak setia, “… jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” (2 Timotius 2:13)

KASIH YANG MAU BERKORBAN

Kita tidak tahu pakaian apa yang dipakai oleh Daud pada waktu ia dating menghadap Raja Saul. Kemungkinan adalah pakaian biasa seperti anak-anak gembala pada umumnya. Reaksi Yonatan sungguh luar biasa, ia langsung memberikan jubahnya, bahkan juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Yonatan sungguh mengasihi Daud sahabat barunya itu, sehingga ia tidak sungkan-sungkan untuk memberikan semua miliknya bahkan semua persenjataannya diserahkan kepada Daud. Biasanya seorang prajurit akan menyayangi perlengkapan senjatanya karena senjata itu adalah senjata pilihan yang setiap hari selalu menemaninya dan selalu ia rawat setiap hari. Namun Yonatan tidak merasa saying perlengkapan senjatanya itu diberikan kepada Daud.

Seorang sahabat harus mengasihi dan rela berkorban bagi sahabatnya jika hal itu memang perlu ia lakukan. Yesus menyebut kita sahabat-Nya dan sebagai sahabat, Ia rela mati menggantikan kita agar kita luput dari kematian kekal. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. … Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:13,15)

Tagged with: ,
Posted in Pelajaran Khusus, Resources

Firman Tuhan Hari Ini

[19] Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. [20] Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. (Filipi 4:19-20 TB)

Word Of The Day

[19] And my God will meet all your needs according to his glorious riches in Christ Jesus. [20] To our God and Father be glory for ever and ever. Amen. (Philippians 4:19-20 NIV)

Congregations

Hong Kong Skyline
Macao Tower
Yuen Long