Harga Sebuah Kepemimpinan

KESEPIAN

Wikipedia menjelaskan bahwa kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. (1) Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. (2) Kesepian adalah pengalaman subjektif. (3) Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial – suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial.

Pemimpin bisa mengalami kesepian walaupun suasananya ramai. Dia tidak mendapatkan rekan yang bisa diajak mewujudkan visi dan misinya. Dia tidak menemukan rekan yang bisa menjadi tempat curahan hati. Yesus pernah merasakan kesepian, yaitu saat Dia berada di Taman Getsemani, kemudian berlanjut saat Dia digelandang untuk diadili, dan terakhir ketika Dia berada di kayu salib. Teriakan “Eloi, Eloi, lama sabakhtani?” adalah puncak dari rasa kesepian-Nya. Jika Anda sebagai pemimpin saat ini mengalami kesepian, ingatlah bahwa Yesus itu Sahabat Sejati, yang siap mendengar segala kerinduan dan keluh kesah kita.

PENOLAKAN

Tidak ada seorang pun yang kehadirannya bisa diterima oleh semua orang. Pasti ada orang-orang tertentu yang menolaknya. Kehadiran Yesus yang adalah Tuhan dan Juruselamat pun tetap menghadapi penolakan. Penolakan bisa dari “dalam”, tetapi juga bisa dari “luar”.

Penolakan Dari Dalam

Ada orang yang menolak dengan diam-diam. Yang dia tunjukkan hanya sikap pasif dan cenderung menghindar, terutama ketika pemimpin berbicara dan memberi perintah. Ada juga orang yang menolak dengan berterus terang. Musa pernah mengalami beberapa kali penolakan. Perhatikan ayat-ayat berikut:

“Tetapi jawabnya: “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” (Keluaran 2:14a)

“Dan mereka berkata kepada Musa: ‘Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir.’” (Keluaran 14:11)

“Kata mereka: ‘Sesungguhnya TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman.’” (Bilangan 12:2a)

Menariknya, Musa tetap melangkah maju sebab dia yakin bahwa keberadaannya sebagai pemimpin adalah perintah Tuhan. Demikian juga para pemimpin sekarang seharusnya tetap melangkah maju jika dia meyakini bahwa Tuhan yang menetapkannya sebagai pemimpin.

Penolakan Dari Luar

Penolakan dari luar adalah hal yang wajar, terutama berasal dari orang yang tidak senang dan yang memusuhinya. Yesus ditolak oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, jika pemimpin sekarang mengalami penolakan dari luar, dia harus semakin menjalin keakraban dengan Tuhan dan dengan orang-orang yang dipimpinnya.

TUNTUTAN UNTUK BELAJAR

Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat reflex atau perilaku yang bersifat naluriah. Menurut M. Surya, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Belajar memang akan menguras energy, bahkan uang. Tetapi, seorang pemimpin tidak boleh berhenti belajar. Dia harus belajar dari kegagalan-kegagalan yang mungkin dia alami saat memimpin untuk menjadi lebih baik. Kalau memungkinkan dia bisa belajar secara formal, tetapi kalau tidak, dia bisa belajar autodidak, yaitu dengan membaca buku-buku atau artikel-artikel dari internet yang mendukung keberhasilan kepemimpinannya. Bahkan, seorang pemimpin perlu belajar masalah-masalah yang lain, terutama yang digeluti oleh orang-orang yang dipimpinnya. Jangan sampai pemimpin tidak tahu apa-apa ketika orang-orang yang dipimpinnya berbicara sesuatu yang bukan masalah kepemimpinan.

Siapa pun kita, jika kita seorang pemimpin, kita tidak bisa menghindar dari keenam hal tersebut di atas. Apabila kita sedang menghadapi ujian kepemimpinan, jangan berkecil hati, karena akhir dari apa yang sedang kita hadapi adalah kenyataan bahwa kita menjadi lebih baik, dan semakin menawan di dalam kepemimpinan itu. Yang penting di sini adalah kesiapan kita sebagai seorang pemimpinm baik secara fisik, mental, maupun rohani. Hidup dekat dengan Pemimpin Sejati, yaitu Yesus, adalah kunci untuk melewati semua hal tersebut. Bayarlah harganya dan Anda akan sukses!


Sumber: Buku Renungan Manna Sorgawi – Edisi September 2012, No. 174 Tahun XV

Tagged with: ,
Posted in Pelajaran Khusus, Resources

Firman Tuhan Hari Ini

[19] Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. [20] Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. (Filipi 4:19-20 TB)

Word Of The Day

[19] And my God will meet all your needs according to his glorious riches in Christ Jesus. [20] To our God and Father be glory for ever and ever. Amen. (Philippians 4:19-20 NIV)

Congregations

Hong Kong Skyline
Macao Tower
Yuen Long