“Memukau Nalar, Mengguncang Iman”
Dalam edisi bahasa Indonesia, terjemahan novel TDVC “dibumbui” dengan subjudul: “Memukau Nalar, Mengguncang Iman.” Karena memang novel ini diharapkan dapat mengguncang iman. Sebab novel setebal 624 halaman ini, terang-terangan telah menghujat pokok-pokok iman Kristen. Namun sebagai umat Kristen, kita tidak perlu bingung dalam menyikapinya. Ketahuilah, bahwa TDVC hanyalah sebuah novel, sekalipun tokoh Langdon – juga tokoh fiktif hasil dari imajinasi sang penulis – pada awal novel ini menyatakan bahwa “semua deskripsi karya seni, arsitektur, dokumen dan ritus dalam novel ini adalah akurat.” Namun novel tetaplah novel, dia tidak akan pernah dapat menggantikan posisi dan keakuratan Alkitab. Jadi, mengapa kita perlu terpukau dan terguncang, hanya dengan membaca novel fiktif ini? Sepatutnyalah kita lebih mempercayai Alkitab daripada novel dan literatur lain yang sejenisnya.
Maria Magdalena
Dari fakta yang telah dijelaskan oleh Alkitab di atas mengenai tokoh Maria Magdalena, maka seharusnyalah kita dapat meniru keteladanannya. Berangkat dari sisi hidupnya yang lama, yang dirasuki oleh 7 (tujuh) roh jahat, dibebaskan dari belenggu roh jahat tersebut oleh Tuhan Yesus, kemudian sebagai rasa syukur dan terima kasihnya, dia mengabdikan diri sepenuhnya untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan Yesus dan menjadi salah seorang saksi mata dalam peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Dia telah mempertahankan iman, bahkan setia sampai akhir hidupnya. Bagaimana dengan Saudara?
